Cara Order

Cara Order

Sunday, 13 September 2015

Tips menjaga Kualitas Desain Brosur saat dicetak

Desain brosur masih menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan proses marketing. Brosur merupakan bagian dari identitas bisnis Anda. Sebuah brosur yang baik akan dapat menarik calon pelanggan untuk mengambil dan membacanya sekaligus mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Fokus kepada desain brosur memang penting, namun Anda juga harus memahami proses selanjutnya yang juga tidak kalah penting, yaitu proses cetak.

Berikut ini 6 Tips Menjaga Kualitas Desain Brosur saat Dicetak, yang dapat anda manfaatkan untuk desain brosur anda.
1. Ukuran Cetak

Kesalahan umum dari para pengusaha kecil yang mendesain brosur mereka sendiri adalah ukuran setup yang salah. Seringkali, setelah puas dengan desain brosur yang telah dibuat, mereka harus kecewa karena pihak percetakan mengembalikan desain mereka dengan alasan bahwa setup ukuran yang mereka buat tidak sesuai dengan ukuran output.
Misalnya, dengan membuat desain brosur berukuran A4 (21 x 29,7 cm), mereka menginginkan untuk dicetak pada kertas berukuran Letter (21,6 x 27,9 cm). Jika kesalahan setup ukuran ini tetap dipaksakan, maka pihak percetakan harus meregangkan atau mengecilkan tata letak brosur agar sesuai dengan kertas. Hal ini tentu saja akan berimbas pada kualitas resolusi cetak dan proporsi tata letak brosur.
2. Tambahkan Bleed

Bleed adalah area desain di luar garis potong yang berfungsi untuk mengatisipasi rendahnya tingkat akurasi pada saat hasil cetak dipotong/diarsir. Kebanyakan desainer menambahkan sekitar 2 mm hingga 5 mm dari ukuran jadi sebuah brosur.
Ketika anda memiliki desain brosur yang harus tetap menampilkan foto, warna, atau pola di bagian tepi brosur, maka sebaiknya anda menambahkan bleed untuk menjamin elemen yang anda inginkan tetap terlihat, walaupun terjadi sedikit kekurang akurasian proses pemotongan. Selain itu, bleed juga memiliki fungsi untuk menghindari area putih di sisi luar hasil cetakan.
3. Resolusi Gambar

Ketika mendesain brosur di komputer, penggunaan resolusi 72 dpi atau 300 dpi memang tidak terlihat perbedaanya. Namun, saat desain tersebut dikirim ke percetakan, maka hasilnya akan sangat jauh berbeda.
Resolusi dapat diartikan sebagai kerapatan pixel dalam sebuah gambar. Ukurannya dikenal dengan sebutan pixel per inch (ppi) atau dots per inch (dpi). Semakin besar resolusi sebuah gambar, maka semakin baik kualitas gambar tersebut.
Berdasarkan pengalaman Marna Sumarna, untuk desain brosur yang menggunakan software Photoshop, sebaiknya menggunakan format tiff atau eps dengan resolusi 300 dpi dan mode warna CMYK.
4. Pemilihan Kertas yang Tepat

Pemilihan kertas yang tepat sangat mempengaruhi hasil cetakan dari desain brosur yang telah anda buat. Jika Anda ingin mencetak brosur anda pada kertas tipis, sebaiknya anda menghindari penggunaan warna-warna blok pada desain anda. Begitu pula jika anda ingin mencetak brosur anda menggunakan kertas dengan permukaan halus, licin, kasar, atau buram, maka desain brosur anda harus menyesuaikan dengan jenis kertas yang akan anda pergunakan. Kalau tidak, maka jangan kaget kalau hasil cetakan anda akan mengecewakan.
Beberapa jenis kertas yang biasa digunakan untuk mencetak brosur adalah Art Paper dan Art Carton. Kertas jenis Art Paper memiliki gramatur mulai dari 85 gr, 100 gr, 115 gr, 120 gr, dan 150 gr. Sedangkan kertas jenis Art Karton memiliki gramatur mulai dari 190 gr, 210 gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr.
Mengetahui jenis-jenis kertas yang digunakan dalam dunia percetakan, akan sangat menguntungkan bagi anda untuk memastikan hasil cetakan sesuai dengan desain yang anda buat.
5. Finishing Cetak

Selain pemilihan kertas yang tepat, mengetahui teknik finishing cetak yang akan digunakan pada brosur kita juga sangat membantu dalam kaitannya menjaga kualitas desain brosur saat dicetak. Beberapa finishing cetak yang biasa digunakan pada brosur adalah UV Vernish, Glossy, atau Doff.
6. Dummy sebelum cetak
Untuk memastikan agar hasil cetakan nantinya dapat sesuai dengan desain brosur yang telah dibuat, sebaiknya dibuat dummy/mock up-nya terlebih dahulu menggunakan digital printing/printer laser dengan kualitas yang baik.
Kesimpulan:
Mengetahui alur proses pembuatan brosur, mulai dari awal hingga ke percetakan dapat memberikan keuntungan bagi anda, baik waktu maupun biaya. Namun, jika waktu anda lebih dibutuhkan untuk mengontrol jalannya roda usaha anda, maka Sribu hadir sebagai pilihan Crowdsourcing paling tepat bagi kebutuhan desain brosur Anda.  Jika Anda butuh desain brosur berkualitas dan cepat serta memiliki garansi, silahkan kunjungi web kami

No comments:

Post a Comment